Close Menu
Desanesia.id
  • Home
  • Indeks
  • Nasional
  • Daerah
  • Wisata
  • Gallery
    • Video
  • Sejarah
  • Internasional
  • Pendidikan
  • Budaya

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Forum Strategis: Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia

Jumat, 2 Mei 2025

Membangun Masa Depan Pertanian Tapanuli Utara: Membaca Realitas, Menata Ulang Arah

Selasa, 29 April 2025

Kopdes Merah Putih: Upaya Membangun Solidaritas dan Kesadaran Politik

Minggu, 27 April 2025

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook Instagram YouTube TikTok
Desanesia.id
Senin, 9 Juni 2025 Login
  • Home
  • Indeks
  • Nasional
  • Daerah
  • Wisata
  • Gallery
    • Video
  • Sejarah
  • Internasional
  • Pendidikan
  • Budaya
Desanesia.id
Home » Seekor Gajah Jantan Ditemukan Mati di Pidie Jaya, BKSDA Ungkap Penyebabnya
Daerah Minggu, 25 Februari 2024

Seekor Gajah Jantan Ditemukan Mati di Pidie Jaya, BKSDA Ungkap Penyebabnya

Ari RahmanBy Ari RahmanMinggu, 25 Februari 2024Tidak ada komentar2 Mins Read
Facebook Twitter WhatsApp
Gajah Sumatera liar/Ist
Share
Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp

Desanesia. Seekor Gajah Sumatera liar ditemukan mati di daerah transmigrasi Panton Limeng, Gampong Aku Neungoh, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya.

Penemuan bangkai satwa bernama latin Elephas maximus sumatranus ini berawal dari laporan warga yang kemudian langsung ditindaklanjuti oleh petugas BKSDA Aceh.

“Gajah ini ditemukan mati pada 20 Februark 2024, berjenis kelamin jantan, lokasi kematiannya berada di Areal Penggunaan Lain (APL) daerah transmigrasi,” ujar Kepala BKSDA Aceh, Gunawan Alza, Sabtu (24/2).

Pihaknya pun langsung mengerahkan tim untuk menyelidiki penyebab kematian gajah ini. Selain itu, petugas juga ikut melakukan pembedahan (nekropsi) terhadap bangkai gajah tersebut.

Dari hasil olah TKP di sekitar lokasi kematian gajah, kata dia, terdapat pagar listrik mengelilingi kebun masyarakat yang diduga menjadi penyebab kematian gajah.

“Kondisi bangkai gajah sudah membusuk, usianya diperkirakan 13 tahun, memiliki gading yang masing-masing sepanjang 77 dan 78 sentimeter. Terdapat kawat setrum yang terlilit di kaki kanan bagian depan dan sebagian terlilit di bagian tubuh gajah,” bebernya.

Diduga, kata dia, gajah ini mati akibat tersengat listrik. Organ dalam gajah pun sudah mengalami autolisis (proses penghancuran sel yang dilakukan enzim dari dalam sel itu sendiri yang berujung pada kematian sel), sehingga tidak dapat diuji ke laboratorium.

“Pada organ pencernaan dan lambung tidak ditemukan benda asing berupa racun. Kita akan terus berkoordinasi dengan kepolisian terkait kematian gajah ini, untuk sepasang gadingnya juga sudah diamankan,” jelasnya.

Gajah Sumatera merupakan salah satu satwa liar dilindungi di Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar yang Dilindungi.

Berdasarkan The IUCN Red List of Threatened Species, satwa yang hanya ditemukan di Pulau Sumatera ini berstatus Critically Endangered atau spesies yang terancam kritis, beresiko tinggi untuk punah di alam liar.

BKSDA Aceh pun mengimbau masyarakat untuk menjaga kelestarian alam, khususnya satwa liar Gajah Sumatera, dengan tidak merusak hutan atau menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa dilindungi dalam keadaan hidup ataupun mati.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tidak memasang jerat ataupun racun yang dapat menyebabkan kematian satwa liar dilindungi. Pasalnya, hal ini dapat dipidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. [rah]

gajah sumatera satwa
Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram
Previous ArticleIndonesia Raih Peringkat 3 MTQ Internasional ke-40 di Iran
Next Article Nikmatnya Kuah Cue Kuliner Legendaris Aceh
Ari Rahman

Related Posts

Forum Strategis: Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia

Jumat, 2 Mei 2025

Membangun Masa Depan Pertanian Tapanuli Utara: Membaca Realitas, Menata Ulang Arah

Selasa, 29 April 2025

Luncurkan Program Polwan Mengajar, Polres Tasikmalaya Kota Gandeng PGM dan Kemenag

Minggu, 13 April 2025

Desa BRILiaN Bagikan THR Serta Program Jaminan Sosial

Senin, 7 April 2025

Leave A Reply Cancel Reply

Media Sosial
  • Facebook
  • Instagram
  • YouTube
  • TikTok
Jangan Lewatkan
Daerah
Jumat, 2 Mei 2025By admin

Forum Strategis: Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia

Desanesia. Majelis Gerakan Akhir Zaman (GAZA) menggelar forum strategis berskala internasional bertajuk “Refleksi Spiritual Mubasyirat…

Membangun Masa Depan Pertanian Tapanuli Utara: Membaca Realitas, Menata Ulang Arah

Selasa, 29 April 2025

Kopdes Merah Putih: Upaya Membangun Solidaritas dan Kesadaran Politik

Minggu, 27 April 2025

Emas Antam Merosot Segini Usai Cetak Rekor Tertinggi

Jumat, 18 April 2025
Desanesia.id
Facebook Instagram YouTube TikTok
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan Isu Keberagaman
  • RSS
© 2025 PT Media Inti Borneo.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Sign In or Register

Welcome Back!

Login to your account below.

Lost password?