Desanesia. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Arang Sapat, Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma saat ini sedang menggarap aliran hulu Sungai Kungkai menjadi objek wisata baru di Kabuapten Seluma.
Pokdarwis Desa Arang Sapat secara perlahan sudah mulai menyediakan fasilitas bagi pengunjung wisata mulai dari gazebo atau pondok, toilet gratis hingga spot foto yang Instagramble dengan background persawahan.
“Pembukaan wisata Ulu Kungkai ini baru berlangsung 3 bulan yang kini anggota Pokdarwis sudah mulai secara perlahan menyiapkan fasilitas bagi para pengunjung,” kata Ketua Pokdarwis Desa Arang Sapat, Agung Pranata, Minggu, (14/1).
Agung mengakui, bahwa setiap fasilitas di objek wisata Ulu Kungkai seluruhnya memanfaatkan bahan dari alam yang terbuat dari bambu.
Ia mengatakan, pengerjaannya dibuat secara bergotong royong.
“Semuanya dibuat dari bambu dengan memanfaatkan bahan dari alam dan seluruh pengerjaannya dilakukan secara bergotong royong karena kami baru merintis,” ujar Agung.
Begitupun dengan mekanisme pengolahan objek wisata, lahan parkir kini masih terbatas dan masuk ke dalam wisata diberlakukan secara gratis dan sukarela.
Aturan teknis pengelolan wisata akan dilakukan pembahasan lebih lanjut dengan pihak pemerintah desa.
“Bagi pengunjung yang ingin ke wisata masih kami berlakukan secara sukarela karena belum ada aturan yang mengikat dan kini objek wisatanya masih dalam persiapan,” kata dia.
Manfaatkan Objek Wisata Air ini jelas Agung, banyak sekali tantangan. Salah satunya terkait keselamatan pengunjung, maka dari itu setiap anggota Pokdarwis secara bertahap akan dilakukan pelatihan agar lebih profesional.
“Pemuda-pemudi yang tergabung di Pokdarwis sudah bersepakat dan harus kompak untuk melakukan pengelolaan wisata, pastinya seluruh anak muda di desa harus dilibatkan dan kompak mengelola wisata ini,” tegas Agung.
Sebelumnya, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah sempat menjajal (mandi) di Wisata Air Sungai Hulu untuk merasakan langsung atmosfer wisata air Sungai Kungkai.
“Ini mudah-mudahan menjadi desa wisata, di sini juga masyarakatnya berpenghasilan dari kebun kopi di samping itu juga mereka mengelola gula aren,” kata Gubernur Rohidin, Jumat, (12/1). [rah]
