Close Menu
Desanesia.id
  • Home
  • Indeks
  • Nasional
  • Daerah
  • Wisata
  • Gallery
    • Video
  • Sejarah
  • Internasional
  • Pendidikan
  • Budaya

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Forum Strategis: Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia

Jumat, 2 Mei 2025

Membangun Masa Depan Pertanian Tapanuli Utara: Membaca Realitas, Menata Ulang Arah

Selasa, 29 April 2025

Kopdes Merah Putih: Upaya Membangun Solidaritas dan Kesadaran Politik

Minggu, 27 April 2025

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook Instagram YouTube TikTok
Desanesia.id
Minggu, 8 Juni 2025 Login
  • Home
  • Indeks
  • Nasional
  • Daerah
  • Wisata
  • Gallery
    • Video
  • Sejarah
  • Internasional
  • Pendidikan
  • Budaya
Desanesia.id
Home » Maraknya TPPO di Kalbar, Herman Hofi Pinta Pemerintah Segera Melakukan Penertiban Penyaluran Tenaga Kerja
Daerah Kamis, 17 Agustus 2023

Maraknya TPPO di Kalbar, Herman Hofi Pinta Pemerintah Segera Melakukan Penertiban Penyaluran Tenaga Kerja

adminBy adminKamis, 17 Agustus 2023Tidak ada komentar3 Mins Read
Facebook Twitter WhatsApp
Pengamat Hukum dan Kebijakan Universitas Panca Bakti, Dr. Herman Hofi Munawar/dok.
Share
Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp

Desanesia.id-Pengamat Hukum dan Kebijakan Publik Universitas Panca Bakti, Herman Hofi Munawar mengatakan akhir-akhir ini kalbar dihebohkan dengan adanya tindak pidana perdagangan orang. Dan yang lebih mengejutkan lagi ternyata Kalbar merupakan pintu masuk atau transit untuk menuju beberapa negara dalam perdagangan orang ini,” jelas Herman Hofi kepada Desanesia, Rabu (16/8) malam.

Hal ini bisa dipahami karena Kalbar posisi strategis berbatasan langsung melalui darat bahkan bisa melalui pintu perbatasan tidak resmi yang di sebut warga setempat sebagai jalan tikus,” ucapnya.

“Maraknya tindak pidana perdagangan orang ini merupakan suatu indikator akan sulitnya lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia, sehingga dengan mudahnya masyarakat pencari kerja di bujuk rayu untuk di pekerjakan di negara luar dengan iming-iming gaji yang menggiurkan,” tuturnya.

Herman Hofi menambahkan, kondisi seperti ini hendaknya dijadikan sebagai pintu masuk bagi para pemegang kebijakan guna memikirkan lapangan pekerjaan di dalam negeri, disamping itu pemerintah perlu mengedukasi masyarakat jangan mudah terpengaruh atas bujuk rayu dari kelompok orang yang menjanjikan lapangan pekerjaan di luar negeri.

Masyarakat perlu melakukan kroscek atas kebenaran atau keabsahan dari perusahaan penyalur tenaga kerja. Hal ini penting karena TPPO di lakukan dengan modus perusahaan atau agen penyalur tenaga kerja.

“Selain itu pemerintah harus segera melakukan penertiban terhadap kegiatan penyalur tenaga kerja atas nama perusahaan secara resmi. Pemerintah dalam hal ini dinas ketenagakerjaan harus bisa memastikan sejumlah perusahaan penyalur tenaga kerja yang berada di wilayah hukum masing-masing daerah. Dengan diketahuinya jumlah perusahaan penyalur tenaga kerja di setiap wilayah maka masyarakat dapat mengetahui sejumlah perusahan resmi penyalur tenaga kerja,” harap Herman Hofi.

Disamping itu penyalur tenaga kerja yang tidak resmi cenderung melakukan manifulasi administrasi kependudukan berkaiatan dengan umur maupun domisili calon korban. Terkadang mereka memalsukan dekumen-dokumen kependudukan, untuk Pemerintah daerah dalam hal ini dinas capil perlu lebih selektif dan hati-hati serta tetap berpegang terhadap berbagai ketentuan administrasi kependudukan.

Jangan sampai terjebak dengan permainan para penyakit mengatas namakan penyalur tenaga kerja, namun yang sesungguhnya adalah perbuatan-perbuatan TTPO untuk memperlancar kegiatan usaha penyalur tenaga kerja ilegal yang merupakan kegiatan perdagangan orang.

“Kita juga mengapresiasi langkah cepat aparat kepolisian polda Kalbar untuk mengamankan para pelaku tindak pidana perdagangan orang yang menjadikan Kalbar sebagai transit menuju negara luar. Namun hingga saat ini belum menyentuh pelaku utama dengan kata lain pelaku utama TPPO belum terjaring dan masih melakukan aktifitas meraka. Yang tertangkap justru lemah dalam bukti TTPO. Kita berharap aparat kepolisian, untuk segera menangkap pelaku utama dan pihak-pihak lain yang terkait atau turut serta dalam tindak pidana perdagangan orang,” tutup Herman Hofi. [nfa]

Laporan: Ismail

Herman Hofi Kalbar TPPO
Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram
Previous ArticleKKN Mahasiswa Universitas Panca Marga Membawa Harapan Baru untuk Desa Kalisalam
Next Article Unik Cara LDII Kubu Raya Semangati Warga Ikuti Upacara Bendera HUT RI
admin
  • Website

Related Posts

Forum Strategis: Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia

Jumat, 2 Mei 2025

Membangun Masa Depan Pertanian Tapanuli Utara: Membaca Realitas, Menata Ulang Arah

Selasa, 29 April 2025

Luncurkan Program Polwan Mengajar, Polres Tasikmalaya Kota Gandeng PGM dan Kemenag

Minggu, 13 April 2025

Desa BRILiaN Bagikan THR Serta Program Jaminan Sosial

Senin, 7 April 2025

Leave A Reply Cancel Reply

Media Sosial
  • Facebook
  • Instagram
  • YouTube
  • TikTok
Jangan Lewatkan
Daerah
Jumat, 2 Mei 2025By admin

Forum Strategis: Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia

Desanesia. Majelis Gerakan Akhir Zaman (GAZA) menggelar forum strategis berskala internasional bertajuk “Refleksi Spiritual Mubasyirat…

Membangun Masa Depan Pertanian Tapanuli Utara: Membaca Realitas, Menata Ulang Arah

Selasa, 29 April 2025

Kopdes Merah Putih: Upaya Membangun Solidaritas dan Kesadaran Politik

Minggu, 27 April 2025

Emas Antam Merosot Segini Usai Cetak Rekor Tertinggi

Jumat, 18 April 2025
Desanesia.id
Facebook Instagram YouTube TikTok
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan Isu Keberagaman
  • RSS
© 2025 PT Media Inti Borneo.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Sign In or Register

Welcome Back!

Login to your account below.

Lost password?