Desanesia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melakukan visitasi ke Ohoi (Desa) Wisata Letvuan, Kecamatan Hoat Sorbay, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) guna menilai kesiapan menuju Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa Ohoi Letvuan siap berkompetisi dan menonjolkan potensinya dalam ajang bergengsi ini.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hariyanto, menjelaskan pentingnya pengelolaan desa wisata yang berkelanjutan.
“Kami sepakat penghargaan apapun itu bukan menjadi tujuan akhir, namun sebagai langkah awal untuk kita semua bersatu memajukan potensi Ohoi ini, artinya pengelolaannya harus tetap berlanjut,” ucapnya, Minggu (4/8).
Menurut dia, potensi Letvuan dari segi budaya sudah pasti, bahkan kreativitas yang tadi sudah kita ikuti bersama.
“Semuanya bermuara pada upaya semaksimal mungkin, memberikan manfaat dan kesejahteraan kepada masyarakat,” imbuhnya.
Dikatakan, seberapa besar apapun kontribusi stakeholder Pemerintahan tidak akan berarti apa-apa tanpa kebersamaan, kolaborasi dan sinergitas dari seluruh pihak di Desa Wisata Letvuan.
“Dengan masuk dalam 50 nominasi ADWI kami memastikan potensi desa sangat besar, oleh karena itu kami akan dorong baik dari sumber daya dan leasing sektor di Kemenparekraf sendiri,” pungkasnya.
Sementara, Pj Bupati Malra Jasmono menambahkan, penetapan ADWI harus juga sejalan dengan kesejahteraan masyarakat Letvuan.
“Potensi wisata Letvuan ini sangat lengkap, yakni potensi bahari, budaya, alam, untuk itu harus kita lestarikan untuk dikembangkan ke depannya agar berdampak pada masyarakat,” cetusnya.
Dirinya menambahkan, jangan membuang sampah sembarangan di lokasi pantai dan laut, potensi wisata
harus dijaga agar pengembangan ke depannya.
Untuk diketahui, ada 5 kategori penilaian desa wisata, daya tarik desa wisata, amenitas, digital, kelembagaan dan SDM serta resiliensi. [nfa]
