Close Menu
Desanesia.id
  • Home
  • Indeks
  • Nasional
  • Daerah
  • Wisata
  • Gallery
    • Video
  • Sejarah
  • Internasional
  • Pendidikan
  • Budaya

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Forum Strategis: Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia

Jumat, 2 Mei 2025

Membangun Masa Depan Pertanian Tapanuli Utara: Membaca Realitas, Menata Ulang Arah

Selasa, 29 April 2025

Kopdes Merah Putih: Upaya Membangun Solidaritas dan Kesadaran Politik

Minggu, 27 April 2025

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook Instagram YouTube TikTok
Desanesia.id
Senin, 2 Juni 2025 Login
  • Home
  • Indeks
  • Nasional
  • Daerah
  • Wisata
  • Gallery
    • Video
  • Sejarah
  • Internasional
  • Pendidikan
  • Budaya
Desanesia.id
Home » Festival Panen Kopi Gayo: Rawat Kebudayaan Sebagai Kekuatan Ketahanan Pangan
Budaya Jumat, 10 November 2023

Festival Panen Kopi Gayo: Rawat Kebudayaan Sebagai Kekuatan Ketahanan Pangan

Nurfaizah Al AdabiyahBy Nurfaizah Al AdabiyahJumat, 10 November 2023Tidak ada komentar3 Mins Read
Facebook Twitter WhatsApp
Festival Panen Kopi Gayo/Net
Share
Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp

Desanesia.id-Festival Panen Kopi Gayo 2023 kembali digelar di Aceh Tengah. Event ini dilaksanakan di tiga desa dan dua kecamatan, yakni Desa Kelitu pada tanggal 11 hingga 12, Desa Bukit Sama pada 18 hingga 19 dan Desa Paya Tumpi Baru pada 25 hingga 26 November 2023 nanti.

Festival Panen Kopi Gayo merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat sebagai wahana akselerasi pemajuan kebudayaan desa di Aceh Tengah.

Telah berlangsung sejak tahun 2017, kali ini adalah penyelenggaraan keenam kalinya di Dataran Tinggi Tanah Gayo, Takengon yang didukung oleh Direktoral Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkerjasama dengan Gayo Kultural Lab dan masyarakat desa-desa yang terlibat dalam penyelenggaraan.

Inisiator Festival Panen Kopi Gayo, Hardiansyah Ay mengungkapkan, festival ini menyuguhkan berbagai bentuk kegiatan, seperti pertunjukan kesenian tradisional, ritual tradisi, atraksi kopi, workshop kebun dan kopi, pasar kopi dan kuliner, permainan tradisional hingga pagelaran Jazz Panen Kopi.

Tak hanya momen perayaan bagi masyarakat yang telah bekerja keras untuk menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi, event ini juga cerminan dari peran penting industri kopi masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan di daerah.

“Dalam kebudayaan tersimpan pengetahuan tentang bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungan dan merawatnya yang ditunjukan dari berbagai bentuk aktivitas seperti melalui ritual, kesenian, adat istiadat dan lainnya,” jelas Hardiansyah, Kamis (9/11).

Hal itu selain berfungsi untuk membangun kesadaran masyarakat juga untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan mereka. Pada kebudayaan masyarakat Gayo, terdapat berbagai bentuk ritual yang menciptakan hubungan harmonis antara manusia dengan alam.

Ritual doa ni kupi yang menunjukan rasa sayang kepada tanaman kopi dalam mantranya yang menyebutkan bahwa tanaman kopi ditanam dialam yang baik, seperti udara yang baik, tanah yang baik, air yang baik dan cahaya matahari yang baik.

Kemudian, ritual Nayang yang tujuannya adalah membersihkan sumber air untuk memastikan air yang baik untuk kesuburan tanah dan tanaman.

“Sebagaimana diketahui tanah memegang peran yang sangat penting dalam mendukung ketahanan pangan. Tanah bukan hanya tempat dimana tanaman tumbuh, tapi merupakan fondasi bagi produksi pangan yang berkelanjutan, yang mana kebudayaan juga berperan penting dalam menjaga tanah agar tetap baik,” katanya.

Festival Panen Kopi Gayo juga menjadi wadah bagi para petani untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam budidaya kopi yang berkelanjutan.

Prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan seperti pemupukan organik, praktik penanaman yang ramah lingkungan, dan perlindungan hutan di sekitar perkebunan kopi dipromosikan disini. Berbagi pengetahuan ini sangat penting sebagaimana diungkapkan oleh Aman Akram petani kopi di Aceh Tengah.

“Dengan festival ini kami bisa saling bersilahturahmi, berdiskusi dan membuka wawasan kembali untuk keberlanjutan kopi Gayo ditengah tantangan saat ini yang semakin kompleks. Juga menunjukan apa yang kami raih lewat pameran, bazar pertunjukan dengan media seni budaya,” ucap Hardiansyah.

Semua ini tak hanya meningkatkan produktivitas kopi, tetapi juga menjaga ekosistem yang mendukung pertanian yang memungkinkan untuk diversifikasi.

Ketika panen kopi tidak berlimpah, petani masih dapat mengandalkan sumber pendapatan lainnya, seperti pertanian tanaman pangan atau peternakan.

“Strategi diversifikasi ini juga dapat membantu menciptakan fondasi yang kokoh untuk ketahanan pangan jangka panjang,” katanya.

Sebagai hasil dari usaha bersama dalam industri kopi masyarakat dan perayaan Festival Panen Kopi Gayo, masyarakat penyelenggara mampu menghadapi tantangan ketahanan pangan dengan lebih baik.

“Semakin banyak praktik pertanian berkelanjutan, semakin banyak petani yang berhasil dan semakin kuat industri kopi masyarakat, semakin besar pula kontribusi mereka terhadap penyediaan makanan yang cukup dan berkelanjutan bagi masyarakat setempat,” jelasnya.

Festival panen kopi Gayo lebih dari sekadar perayaan hasil pertanian kopi. Festival ini juga membantu untuk membangun masa depan yang lebih terjamin dalam hal pangan.

“Festival Panen Kopi Gayo diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa-desa penyelenggara melalui pemajuan kebudayaan desa dengan pengembangan potensi-potensi budaya yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan kesejahtraan bagi masyarakat dengan menjaga nilai-nilai kebudayaan setempat sebagai modal untuk melanjutkan kehidupan,” pungkasnya. [nfa]

Aceh Tengah Desa Bukit Sama Desa Kelitu Festival Panen Kopi Gayo
Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram
Previous ArticleKH Abdul Wahid Hasyim, Menteri Agama Penerima Gelar Pahlawan Nasional
Next Article Suhartoyo Terpilih sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi Untuk Masa Jabatan 2023 – 2028
Avatar photo
Nurfaizah Al Adabiyah
  • Website

Related Posts

Menteri Desa Dijadwalkan Temui Kepala Desa se-Riau dan Buka Pacu Jalur di Peranap Inhu

Sabtu, 15 Februari 2025

Festival Pecinan Dalam Rangka Perayaan Imlek 2025

Rabu, 29 Januari 2025

Tawa Agak Laen Berkelas

Minggu, 29 Desember 2024

Rocky Gerung Diusulkan Jadi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Agama

Minggu, 8 Desember 2024

Leave A Reply Cancel Reply

Media Sosial
  • Facebook
  • Instagram
  • YouTube
  • TikTok
Jangan Lewatkan
Daerah
Jumat, 2 Mei 2025By Nurfaizah Al Adabiyah

Forum Strategis: Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia

Desanesia. Majelis Gerakan Akhir Zaman (GAZA) menggelar forum strategis berskala internasional bertajuk “Refleksi Spiritual Mubasyirat…

Membangun Masa Depan Pertanian Tapanuli Utara: Membaca Realitas, Menata Ulang Arah

Selasa, 29 April 2025

Kopdes Merah Putih: Upaya Membangun Solidaritas dan Kesadaran Politik

Minggu, 27 April 2025

Emas Antam Merosot Segini Usai Cetak Rekor Tertinggi

Jumat, 18 April 2025
Desanesia.id
Facebook Instagram YouTube TikTok
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan Isu Keberagaman
  • RSS
© 2025 PT Media Inti Borneo.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Sign In or Register

Welcome Back!

Login to your account below.

Lost password?