Close Menu
Desanesia.id
  • Home
  • Indeks
  • Nasional
  • Daerah
  • Wisata
  • Gallery
    • Video
  • Sejarah
  • Internasional
  • Pendidikan
  • Budaya

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Forum Strategis: Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia

Jumat, 2 Mei 2025

Membangun Masa Depan Pertanian Tapanuli Utara: Membaca Realitas, Menata Ulang Arah

Selasa, 29 April 2025

Kopdes Merah Putih: Upaya Membangun Solidaritas dan Kesadaran Politik

Minggu, 27 April 2025

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook Instagram YouTube TikTok
Desanesia.id
Minggu, 8 Juni 2025 Login
  • Home
  • Indeks
  • Nasional
  • Daerah
  • Wisata
  • Gallery
    • Video
  • Sejarah
  • Internasional
  • Pendidikan
  • Budaya
Desanesia.id
Home » Dampak Kemarau Panjang, Petani Cabai Rawit di Lembang Gagal Panen
Daerah Kamis, 9 November 2023

Dampak Kemarau Panjang, Petani Cabai Rawit di Lembang Gagal Panen

Ari RahmanBy Ari RahmanKamis, 9 November 2023Tidak ada komentar2 Mins Read
Facebook Twitter WhatsApp
Foto/Net
Share
Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp

Desanesia.id– Imbas kemarau panjang, pertanian cabai rawit di Wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami kegagalan panen. Kendati saat ini harga cabai rawit naik secara signifikan, namun, tidak sedikit petani yang mendapat untung di bawah 50 persen.

Salah seorang petani asal Kampung Pasir Angling, Desa Suntenjaya, Lembang, Gunawan Azhari mengatakan, gagal panen cabai rawit dikarenakan sulitnya bagi para petani mendapat pasokan air ditambah berbagai penyakit yang menyerang tanaman seperti penyakit patek.

“Banyak tanaman cabai rawit yang tumbuhnya tidak normal, pohonnya kerdil, daunnya keriting dan menguning. Waktu siap masuk masa panen malah jadi membusuk rawitnya dan ini sulit dikendalikan,” ujar Agun sapaan akrab Gunawan, Rabu, (8/11).

Kegagalan panen cabai rawit, diterangkan dia, berpengaruh terhadap harga cabai rawit di pasar tradisional yang mengalami kenaikan signifikan.

“Karena sulit, harga cabai jadi tinggi. Sekarang harganya Rp 70 ribu satu kilogramnya,” ujarnya.

Pada masa normal, dia menerangkan, dirinya biasa memanen cabai rawit mencapai satu kuintal untuk 2.000 pohon yang ditanam. Tetapi untuk kondisi kemarau saat ini, panen cabai rawit mengalami penyusutan drastis.

“Nyusut jadi yang kepanen paling 20 Kilogram. Dengan harga cabai sekarang yang mahal tidak serta merta kami bahagia karena kondisi panennya berkurang dari biasanya, stocknya sedikit yang bisa dipanen,” ungkapnya.

Sementara itu, petani lainnya, Yaya mengungkapkan, dirinya harus mengeluarkan biaya lebih untuk membeli berbagai obat pertanian seperti insektisida dan pestisida.

“Belum beli air juga karena memang pasokan air untuk pertanian sangat sulit. Itu juga hasilnya tidak maksimal,” kata Yaya.

Dikatakan Yaya, akibat kondisi kemarau panjang, beberapa jenis tanaman, salah satunya cabai rawit dan tomat pertumbuhannya tidak merata.

“Tumbuhnya gak rata ditambah buahnya juga enggak lebat jadi panen untuk saat ini tidak terlalu banyak. Apalagi untuk tomat, banyak yang busuk dan harganya juga turun Rp 2 ribu perkilogram,” imbuhnya.

Berdasarkan informasi dari petani, dua komoditas yang saat ini harganya melonjak yakni, cabai rawit Rp 70 ribu perkilogram dan brokoli Rp 18 ribu perkilogram. [rah]

Imbas kemarau petani cabai rawit
Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram
Previous ArticlePengamat Usulkan Dana KUR Pertanian Gunakan Skema Pembiayaan Syariah
Next Article Konferensi Asia Pasifik Pariwisata 4.0 untuk Pembangunan Desa Berkelanjutan
Ari Rahman

Related Posts

Forum Strategis: Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia

Jumat, 2 Mei 2025

Membangun Masa Depan Pertanian Tapanuli Utara: Membaca Realitas, Menata Ulang Arah

Selasa, 29 April 2025

Luncurkan Program Polwan Mengajar, Polres Tasikmalaya Kota Gandeng PGM dan Kemenag

Minggu, 13 April 2025

Desa BRILiaN Bagikan THR Serta Program Jaminan Sosial

Senin, 7 April 2025

Leave A Reply Cancel Reply

Media Sosial
  • Facebook
  • Instagram
  • YouTube
  • TikTok
Jangan Lewatkan
Daerah
Jumat, 2 Mei 2025By admin

Forum Strategis: Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia

Desanesia. Majelis Gerakan Akhir Zaman (GAZA) menggelar forum strategis berskala internasional bertajuk “Refleksi Spiritual Mubasyirat…

Membangun Masa Depan Pertanian Tapanuli Utara: Membaca Realitas, Menata Ulang Arah

Selasa, 29 April 2025

Kopdes Merah Putih: Upaya Membangun Solidaritas dan Kesadaran Politik

Minggu, 27 April 2025

Emas Antam Merosot Segini Usai Cetak Rekor Tertinggi

Jumat, 18 April 2025
Desanesia.id
Facebook Instagram YouTube TikTok
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan Isu Keberagaman
  • RSS
© 2025 PT Media Inti Borneo.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Sign In or Register

Welcome Back!

Login to your account below.

Lost password?