Close Menu
Desanesia.id
  • Home
  • Indeks
  • Nasional
  • Daerah
  • Wisata
  • Gallery
    • Video
  • Sejarah
  • Internasional
  • Pendidikan
  • Budaya

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Forum Strategis: Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia

Jumat, 2 Mei 2025

Membangun Masa Depan Pertanian Tapanuli Utara: Membaca Realitas, Menata Ulang Arah

Selasa, 29 April 2025

Kopdes Merah Putih: Upaya Membangun Solidaritas dan Kesadaran Politik

Minggu, 27 April 2025

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook Instagram YouTube TikTok
Desanesia.id
Selasa, 1 Juli 2025 Login
  • Home
  • Indeks
  • Nasional
  • Daerah
  • Wisata
  • Gallery
    • Video
  • Sejarah
  • Internasional
  • Pendidikan
  • Budaya
Desanesia.id
Home » Deteksi Gejala Diabetes Pada Anak
Daerah Senin, 22 Juli 2024

Deteksi Gejala Diabetes Pada Anak

adminBy adminSenin, 22 Juli 2024Tidak ada komentar3 Mins Read
Facebook Twitter WhatsApp
Ilustrasi/Net
Share
Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp

Desanesia. Beberapa gejala diabetes pada anak, dapat dilihat dari kebiasaan minum, sering kecing, lapar terus menerus, dan selalu ingin minuman manis.

Jika hal tersebut terjadi pada anak, maka patut diwaspadai itu merupakan gejala diabetes. Karna itu, penting deteksi awal untuk mengetahui dan cara pencegahannya.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso, dalam keterangannya, Minggu (21/7) di Jakarta.

“Sangat penting orang tua mengetahui gejala diabetes pada anak dengan memahami trias diabetes yaitu polidipsi, poliuri, polifage,” katanya dikutip dari laman Antara.

Ia mengatakan kurangnya edukasi tentang diabetes pada anak mengakibatkan anak datang berobat dalam fase yang sudah lanjut atau fase koma. Dengan memahami tiga gejala diabetes di awal orang tua bisa identifikasi sebagai gejala diabetes yang perlu penanganan dokter anak segera.

Dokter lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan skrining yang tepat sangat penting untuk pemberian obat yang juga tepat untuk kondisi medis anak. Pemeriksaan biasanya dilakukan dengan melihat kadar C-peptide untuk memeriksa produksi insulin. Jika anak diabetes tipe 1 C-peptide akan menunjukkan kadar negatif insulin yang berarti harus ditambah dengan suntikan insulin, namun pada anak diabetes tipe 2, kadar C-peptidenya menunjukkan positif insulin tapi harus mengubah gaya hidup yang lebih sehat.

“Sangat penting screening awal karena nanti pengobatannya berbeda, kalau ada yang terkena diabetes gula darah tinggi dia harus segera pastikan tipe 1 atau tipe 2, karena tatalaksananya jauh berbeda, kalau tipe 1 mutlak harus diberikan insulin bahkan seumur hidup,” kata Piprim

Ia juga menambahkan, diabetes tipe 1 pada anak paling sering baru diketahui setelah anak berusia 10 tahun atau saat usia sekolah.

Deteksi awal bisa dilakukan dengan cara melakukan medical check up pada anak termasuk pengecekan gula darah yang rata-rata masih jarang dilakukan. Piprim mengatakan medical check up juga penting untuk memantau berbagai penyakit yang dicurigai orang tua jika anak ada sesuatu yang berbeda dari biasanya.

Beberapa kondisi yang disarankan untuk melakukan medical check up pada anak jika mendapati anak sangat kurus, lebih pendek dibandingkan teman seusianya, ada perbedaan aktivitas pada anak seperti sering sesak dan kurang aktif, maka disarankan untuk dokter anak supaya diarahkan untuk panduan check up-nya.

“Kalau orang tua mau periksa laboratorium medical check up biasa boleh-boleh saja tapi disarankan ke dokter dulu biar lebih terarah mau cari apa, curiga apa, karena kalau cek semua mahal, jadi lebih terarah dengan keluhan khas untuk anak tersebut,” kata Piprim.

Namun jika anak tidak ada keluhan yang berbeda, tumbuh kembang anak bisa dipantau secara mandiri melalui buku KIA atau melalui aplikasi Primaku dari IDAI.

Pertumbuhan anak yang baik bisa dipantau melalui penambahan berat badan dan ukuran tinggi badan, dan orang tua juga perlu memantau perkembangan kecerdasan dan kemampuan anak. Selama tumbuh kembangnya sesuai dengan milestone anak, Piprim mengatakan medical check up tidak terlalu disarankan. [nfa]

diabetes anak gejala diabetes
Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram
Previous Article137 Peserta Ikut Seleksi Calon Anggota Kompolnas
Next Article KPU DKJ Tunggu Juknis Penerapan Batasan Usia Cakada di Pilkada 2024
admin
  • Website

Related Posts

Forum Strategis: Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia

Jumat, 2 Mei 2025

Membangun Masa Depan Pertanian Tapanuli Utara: Membaca Realitas, Menata Ulang Arah

Selasa, 29 April 2025

Luncurkan Program Polwan Mengajar, Polres Tasikmalaya Kota Gandeng PGM dan Kemenag

Minggu, 13 April 2025

Desa BRILiaN Bagikan THR Serta Program Jaminan Sosial

Senin, 7 April 2025

Leave A Reply Cancel Reply

Media Sosial
  • Facebook
  • Instagram
  • YouTube
  • TikTok
Jangan Lewatkan
Daerah
Jumat, 2 Mei 2025By admin

Forum Strategis: Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia

Desanesia. Majelis Gerakan Akhir Zaman (GAZA) menggelar forum strategis berskala internasional bertajuk “Refleksi Spiritual Mubasyirat…

Membangun Masa Depan Pertanian Tapanuli Utara: Membaca Realitas, Menata Ulang Arah

Selasa, 29 April 2025

Kopdes Merah Putih: Upaya Membangun Solidaritas dan Kesadaran Politik

Minggu, 27 April 2025

Emas Antam Merosot Segini Usai Cetak Rekor Tertinggi

Jumat, 18 April 2025
Desanesia.id
Facebook Instagram YouTube TikTok
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan Isu Keberagaman
  • RSS
© 2025 PT Media Inti Borneo.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Sign In or Register

Welcome Back!

Login to your account below.

Lost password?