Close Menu
Desanesia.id
  • Home
  • Indeks
  • Nasional
  • Daerah
  • Wisata
  • Gallery
    • Video
  • Sejarah
  • Internasional
  • Pendidikan
  • Budaya

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Forum Strategis: Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia

Jumat, 2 Mei 2025

Membangun Masa Depan Pertanian Tapanuli Utara: Membaca Realitas, Menata Ulang Arah

Selasa, 29 April 2025

Kopdes Merah Putih: Upaya Membangun Solidaritas dan Kesadaran Politik

Minggu, 27 April 2025

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook Instagram YouTube TikTok
Desanesia.id
Senin, 9 Juni 2025 Login
  • Home
  • Indeks
  • Nasional
  • Daerah
  • Wisata
  • Gallery
    • Video
  • Sejarah
  • Internasional
  • Pendidikan
  • Budaya
Desanesia.id
Home » Mayoritas Warga Maluku Utara Masih Belanja Secara Tradisional
Daerah Rabu, 18 September 2024

Mayoritas Warga Maluku Utara Masih Belanja Secara Tradisional

adminBy adminRabu, 18 September 2024Tidak ada komentar2 Mins Read
Facebook Twitter WhatsApp
Survei di Maluku Utara/Ist
Share
Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp

Desanesia. Perusahaan digital marketing dan public relation (PR) agency URALA Indonesia, melakukan riset pemasaran di wilayah Maluku Utara. Dari hasil yang didapatkan, mayoritas masyarakat di wilayah tersebut masih melakukan pembelanjaan secara tradisional atau offline.

Rian Mohamad Yusuf, Direktur URALA Indonesia mengatakan survei yang dilakukan di lima kota utama Maluku Utara, yakni Ternate, Tobelo, Jailolo, Sofifi, dan Weda ini menunjukkan bahwa masyarakat setempat masih sangat bergantung pada toko-toko sembako atau kelontong yang berlokasi dekat dengan tempat tinggal mereka.

Sebanyak 54% responden menyatakan bahwa mereka lebih memilih berbelanja secara offline karena jarak yang dekat, memungkinkan mereka untuk membeli kebutuhan dengan mudah tanpa perlu menunggu dan transaksi dilakukan secara tatap muka.

Dia menyebut kenyamanan ini menjadi salah satu alasan utama masyarakat setempat masih melakukan pola belanja tradisional.

“Dari jumlah 372 responden, hanya 7% mengaku pernah melakukan transaksi dan belanja online. Sementara untuk pemasaran digital, platform Facebook menjadi yang paling dominan di sini setelah pemasaran melalui TV dan out of home (OOH),” kata Rian, Rabu (18/9).

Fakta ini menyoroti perbedaan signifikan dalam kebiasaan belanja antara wilayah perkotaan dan daerah yang lebih terpencil. Di Maluku Utara, dengan jarak yang relatif dekat antartempat, berbelanja secara offline di toko sembako atau kelontong dinilai lebih efisien dari segi biaya, waktu, dan jarak.

“Kemudahan akses ke toko-toko ini menjadi faktor kunci yang membuat masyarakat lebih memilih berbelanja secara langsung,” ujarnya.

Sementara itu, untuk teknik pemasaran tradisional di Maluku Utara, kata Rian, masih memiliki daya saing yang kuat dibandingkan dengan pemasaran digital yang belum sepenuhnya mendominasi wilayah tersebut. Tercatat, sebanyak 38% responden mengaku sering melihat iklan produk melalui banner atau poster di jalanan.

Lalu, 54% responden memilih televisi dan 50% menganggap Facebook sebagai saluran pemasaran digital yang paling sering diakses. Rian menyebut infrastruktur dan investasi baik dari pemerintah maupun swasta sangat penting untuk meningkatkan gairah bisnis di wilayah yang dikenal dengan sebutan kepulauan rempah-rempah ini.

“Akses dan aktivitas di dunia digital, khususnya dalam berbelanja, masih belum populer secara luas di Maluku Utara dan sekitarnya. Namun, penduduk dan fasilitasnya secara bertahap bergerak menuju modernisasi, yang dapat ditingkatkan dengan integrasi teknologi dalam waktu dekat,” tutur Rian. [nfa]

belanja tradisional digital marketing
Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram
Previous ArticleEkspor Pasir Laut Bisa Ganggu Pendapatan Nelayan
Next Article Mees Hilgers Taruh Bendera Indonesia di Pundaknya Usai Laga Lawan Heerenveen
admin
  • Website

Related Posts

Forum Strategis: Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia

Jumat, 2 Mei 2025

Membangun Masa Depan Pertanian Tapanuli Utara: Membaca Realitas, Menata Ulang Arah

Selasa, 29 April 2025

Luncurkan Program Polwan Mengajar, Polres Tasikmalaya Kota Gandeng PGM dan Kemenag

Minggu, 13 April 2025

Desa BRILiaN Bagikan THR Serta Program Jaminan Sosial

Senin, 7 April 2025

Leave A Reply Cancel Reply

Media Sosial
  • Facebook
  • Instagram
  • YouTube
  • TikTok
Jangan Lewatkan
Daerah
Jumat, 2 Mei 2025By admin

Forum Strategis: Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia

Desanesia. Majelis Gerakan Akhir Zaman (GAZA) menggelar forum strategis berskala internasional bertajuk “Refleksi Spiritual Mubasyirat…

Membangun Masa Depan Pertanian Tapanuli Utara: Membaca Realitas, Menata Ulang Arah

Selasa, 29 April 2025

Kopdes Merah Putih: Upaya Membangun Solidaritas dan Kesadaran Politik

Minggu, 27 April 2025

Emas Antam Merosot Segini Usai Cetak Rekor Tertinggi

Jumat, 18 April 2025
Desanesia.id
Facebook Instagram YouTube TikTok
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan Isu Keberagaman
  • RSS
© 2025 PT Media Inti Borneo.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Sign In or Register

Welcome Back!

Login to your account below.

Lost password?