Close Menu
Desanesia.id
  • Home
  • Indeks
  • Nasional
  • Daerah
  • Wisata
  • Gallery
    • Video
  • Sejarah
  • Internasional
  • Pendidikan
  • Budaya

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Forum Strategis: Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia

Jumat, 2 Mei 2025

Membangun Masa Depan Pertanian Tapanuli Utara: Membaca Realitas, Menata Ulang Arah

Selasa, 29 April 2025

Kopdes Merah Putih: Upaya Membangun Solidaritas dan Kesadaran Politik

Minggu, 27 April 2025

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook Instagram YouTube TikTok
Desanesia.id
Jumat, 20 Juni 2025 Login
  • Home
  • Indeks
  • Nasional
  • Daerah
  • Wisata
  • Gallery
    • Video
  • Sejarah
  • Internasional
  • Pendidikan
  • Budaya
Desanesia.id
Home » Begini Sejarahnya 1 Muharram Diperingati sebagai Tahun Baru Islam
Sejarah Selasa, 18 Juli 2023

Begini Sejarahnya 1 Muharram Diperingati sebagai Tahun Baru Islam

adminBy adminSelasa, 18 Juli 2023Tidak ada komentar3 Mins Read
Facebook Twitter WhatsApp
Ilustrasi Tahun Baru Islam/Net
Share
Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp

Desanesia.id-Setiap tanggal 1 Muharram diperingati sebagai Tahun Baru Islam. Sejarah dari momen penting ini pun sangat penting diketahui setiap Muslim.

Muharram merupakan bulan suci atau haram bersama Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Di dalamnya terdapat pahala yang sangat melimpah.

Dilansir dari laman resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muharram adalah bulan pembuka dalam kalender Islam (Hijriah). Sejarah 1 Muharram merupakan tanda peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam dari Kota Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.

Muharram sendiri memiliki arti Dilarang. Maksudnya adalah sebelum ajaran Islam datang, Muharram telah dikenal sebagai bulan yang dimuliakan oleh masyarakat Arab Jahiliyah.

Ibnu Hajar al Asqalani dalam kitab Fathul-Baari menjelaskan sejarah bulan Muharram dan lahirnya penanggalan hijriah.

Sejarah kalender Islam diawali ketika Gubernur Abu Musa al Asyari mengirim surat kepada Khalifah Umar bin Khatab pada tahun 17 Hijriah yang mengungkapkan kebingungannya perihal surat yang tidak memiliki tahun.

Pada masa itu kaum Muslimin masih mengadopsi peradaban Arab pra-Islam dalam menggunakan penanggalan, yakni menuliskan sebatas bulan dan tanggal tanpa tahun di dalamnya.

Hal tersebut ternyata menyulitkan Gubernur Abu Musa al Asyari ketika melakukan pengarsipan dokumen. Melalui keresahan tersebut, muncullah gagasan awal untuk menetapkan kalender Islam.

Menindaklanjuti surat dari Abu Musa al Asyari, Khalifah Umar yang memanggil Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Waqqas, serta Thalhah bin Ubaidillah sebagai tim yang bertugas penyusunan kalender Islam.

Setelah tim disepakati, mulailah pembahasan mengenai penentuan tahun pertama. Sebagian ada yang mengusulkan dimulai pada Tahun Gajah, yaitu waktu kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.

Ada pula yang mengusulkan pada tahun wafatnya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Ada juga yang mengusulkan pada tahun pengangkatan menjadi Rasul, hingga opsi di tahun hijrahnya beliau ke Madinah.

Usulan keempat yang disampaikan oleh Ali bin Abi Thalib yang disepakati sebagai awal tahun Islam, yaitu ditandai dengan peristiwa hijrah Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam dari Makkah ke Madinah.

Pendapat tersebut dianggap sebagai peristiwa besar bagi Islam. Apalagi, hijrah merupakan simbol perpindahan masa jahiliyah ke masyarakat madani.

Keputusan awal tahun telah disepakati. Pembahasan selanjutnya adalah bulan pertama yang mengawali tahun Islam.

Usulan bulan Rabi’ al Awwal diajukan sebagai awal bulan untuk memulai tahun. Hal ini dikarenakan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam hijrah pada bulan tersebut.

Akan tetapi, usulan ini ditolak. Khalifah Umar justru memilih Muharram sebagai bulan pertama dalam susunan tahun Hijriah. Pendapat ini didukung pula oleh Utsman bin Affan.

Alasan lain pemilihan bulan Muharram adalah meskipun hijrah dilakukan pada bulan Rabi’ al Awwal, permulaan hijrah dimulai sejak bulan Muharram.

Khalifah Umar mengatakan wacana hijrah dimulai setelah beberapa sahabat membaiat Nabi, yang dilaksanakan pada penghujung bulan Dzulhijjah.

Adapun bulan yang muncul setelah Dzulhijjah yaitu Muharram. Oleh karena itu, Muharram dipilih serta disepakati menjadi bulan pembuka dalam tahun hijriah.[nfa]

1 Muharram Tahun Baru Islam
Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram
Previous ArticleKejati Kalbar Bantu Bedah Rumah Ibu Sapinah
Next Article Dalam Upacara HKN, Sekdakab Asahan Serahkan Penghargaan Kelurahan dan Desa Terbaik
admin
  • Website

Related Posts

Destinasi Wisata Sejarah, Kerkhof Peucut

Rabu, 23 Oktober 2024

Sejarah Masjid Raya Al-Arif Jagal Senen

Minggu, 14 Juli 2024

Tokoh Mabmi Babel Sowan Kunjungi Istana Kesultanan Palembang

Sabtu, 13 Juli 2024

Kenapa Uban Tidak Boleh Dicabut Menurut Islam?

Kamis, 25 April 2024

Leave A Reply Cancel Reply

Media Sosial
  • Facebook
  • Instagram
  • YouTube
  • TikTok
Jangan Lewatkan
Daerah
Jumat, 2 Mei 2025By admin

Forum Strategis: Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia

Desanesia. Majelis Gerakan Akhir Zaman (GAZA) menggelar forum strategis berskala internasional bertajuk “Refleksi Spiritual Mubasyirat…

Membangun Masa Depan Pertanian Tapanuli Utara: Membaca Realitas, Menata Ulang Arah

Selasa, 29 April 2025

Kopdes Merah Putih: Upaya Membangun Solidaritas dan Kesadaran Politik

Minggu, 27 April 2025

Emas Antam Merosot Segini Usai Cetak Rekor Tertinggi

Jumat, 18 April 2025
Desanesia.id
Facebook Instagram YouTube TikTok
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan Isu Keberagaman
  • RSS
© 2025 PT Media Inti Borneo.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Sign In or Register

Welcome Back!

Login to your account below.

Lost password?